Ekologi Restorasi 1

Implementasi Konsep Suksesi dan Karakter dalam Mendesign Program Restorasi

Nama: Ridahati Rambey

Tugas mata Kuliah Ekologi Restorasi

2010

Ada beberapa Hal penting yang harus diperhatikan dalam kegiatan restorasi diantaranya ialah:

1. Kondisi Umum Lokasi (letak lokasi, Luas, peta lokasi, topografi, tutupan lahan, tipe tanah dan iklim). Biasanya dalam dokumen AMDAL sudah ditulis.

2. Dokumen (jenis tanaman asli yang sudah di identifikasi)

3. Karakterisasi site:

Termasuk blocking dan pengambilan sampel.

Pengambilan sampel tanah dilakukan berdasarkan bloking. Pengambilan sampel tanah dibor kemudian diberi label.

Analisis laboratorium:

a. analisis lengkap

b. Al, Fe, Pirit

c. EC, SAP

Analisis laboratorium nantinya akan berfungsi sebagai data, sehingga dengan data tersebut diharapkan dapat menentukan tindakan pengelolaan tanah. Ada 6 sampel tanah yang penting untuk di uji yaitu Al, EC, KTK, Fe, pH dan struktur tanah.

a. Al > 3 me/ > 70 % tanaman akan mati perlahanlahan (secara tidak langsung)

b. EC > 400 tanaman stagnasi (air laut)

c. KTK <>

d. Fe > 1200 ppm

e. pH : jika 2,7

f. Liat + debu > 60 %

Pasir > 60 %

g. Ca<>

4. Pemilihan jenis tanaman

5. Pembibitan

6. Penanaman: design planting

7. Pengolahan tanah

8. Perbaikan tanah

9. Monitoring dan evaluasi

Design yang di rancang dengan baik belum tentu dalam hal implementasi nya dilakukan dengan baik. Hal ini disebabkan karena (1) Sumberdaya manusia kurang bisa membaca dokumen yang telah direncanakan (2) komitmen manajemen termasuk pembiayaan tidak sesuai dengan anggaran yang diajukan. Solusi nya adalah menjabarkan dokumen tersebut kepada perusahaan untuk diimplementasikan

Adapun tahapan dalam kegiatan rencana penanaman adalah

1. Identifikasi dan perbanyakan jenis tanaman local untuk produksi benih

2. Pembangunan persemaian

3. Produksi kompos

4. Pengujian adaftasi spesies asli pada tanah bekas tambang

5. Pengujian adaftasi Legum Cover Crop (LCC)

6. Pengembangan SOP untuk program rehabilitasi lahan. Tujuan SOP adalah sebagai bukti dan mendeteksi kesalahan.

7. Uji pit, biasanya kedalaman tanah tambang 17 meter sehingga lapisan tanah tercampur aduk dan kuaitas tanah tidak merata.

8. Pengembangan model untuk program rehabilitasi lahan

Ada beberapa spesies tanaman local yang cepat tumbuh yaitu (1) Damar: Agathis loranthifolia, (2) Nyamplung; Calophyllum inophyllum. Ciri-ciri native spesies ini adalah jenis tumbuh dominan dan anakan banyak. Bahan yang digunakan dalam perbanyakan tanaman di lapangan adalah dengan cabutan.

Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan penanaman yaitu:

1. Pengambilan anakan yang dilakukan dengan system cabutan bawah tegakan hutan.

2. Setelah dilakukan pengambilan anakan kemudian dilakukan pembuatan persemaian

3. Pembuatan kompos, embuatan kompos di buat dari bahan campuran serasah hutan, kotoran sapi dan bioremedy. Selain kompos padat kompos cair juga dibuat dengan campuran ro-phospat (posfat saturation) yang mana bertujuan untuk menetralkan Al dan besi.

4. Pengujian Pit Trial:

Pada tapak berbatu dan tidak ada top soil sama sekali ini bisa dilakukan dengan metode templok. Pada tapak berbatu di pasang para net yang terbuat dr bahan sabut kelapa. Kemudian bahan templok terdiri dari campuran serasah, biji LLC, tera blue (perekat) dan terabuster. System ini dibuat dengan papan catur dengan templok berselang –seling di atas para net.

Ada beberapa bahan yang penting digunakan dalam kegiatan rehabilitasi diantaranya yaitu:

a. Terasorb (daerah kering)

b. Bioremedy

c. Terabuster

d. Tera break

e. Terablue

f. Tera remed

g. HSC (Humid substan complex): fungsi bahan ini adalah dapat meningkatkan KTK dan menurunkan jumlah toksin dalam tanah

Hal yang terpenting lainnya yang harus dilakukan sebelum dilakukannya pembukaan lahan tambang adalah identifikasi atau pemetaan sensitive area. Sensitive area yang dimaksud adalah apabila lahan terbut dibuka maka sangat susah dikembalikan pada kondisi semula. Contohnya adalah wetland (hutan kerangas, hutan mangrove), dll. Lain halnyya dengan rain forest, jika di tambang lahan ini masih bisa direstorasi.