Senin, 27 Desember 2010

Peran Satwa dalam Proses Reklamasi Lahan

Peran Satwa dalam Proses Reklamasi Lahan Tambang

Ridahati Rambey/2010

Peran satwa dalam proses reklamasi lahan bekas tambang membantu mempercepat proses suksesi sehingga diperlukana penanaman jenis tanaman buah yang berfungsi sebagai fasilitator munculnya burung. Jika burung telah masuk ke dalam habitat, hal ini akan lebih mempercepat regenerasi hutan. Dimana burung akan memakan buah-buahan tersebut dan melepaskan kotoran ke lantai hutan. Kotoran burung akan mengundang mikroba untuk mempercepat proses dekomposer di tanah. Disamping itu burung juga akan menjadi pollinator, dimana melalui kotorannya biji akan keluar dan mudah untuk berkecambah. Spesies yang di tanam haruslah simbiosis mutualisme agar proses suksesi berjalan dengan cepat. Satwa juga berperan penting dalam kegiatan penyerbukan dan penyebaran benih tanaman dalam suatu ekosistem.

Ada beberapa jenis pohon yang dapat mengundang burung ke dalam suatu ekosistem yaitu pohon beringin (Ficus benjamina), salam (Eugenia polyanta), melastoma (Melastoma malabathricum), macaranga (Macaranga mappa), mallotus (Mallotus Spp) dan trema. Pohon-pohon ini mempunyai buah yang di sukai oleh burung sebagai sumber makanan. Sedangkan untuk habitat burung biasanya adalah pohon-pohon bercabang sejajar seperti pulai (Alstonia scholaris).

Pohon yang disukai burung biasanya mempunyai karakter daun lunak yang cepat terdekomposisi dan mengandung nitrogen yang tinggi. Pada akhirnya satwa sangat berperan dalam pembentukan struktur hutan, dimana struktur hutan sangat berkaitan erat dengan komposisi jenisnya.

Satwa dengan berbagai macam ukuran adalah bagian yang sangat diperlukan dari sebuah ekosistem hutan. Sebagai factor biotic mereka mempunyai pengaruh yang nyata untuk komposisi komunitas hutan dan berlangsungnya siklus ekosistem. Satwa, dikatakan sangat dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu lingkungan fisik dan oleh tumbuhan dimana tempat mereka berasosiasi.

Tumbuhan menyediakan tempat berlindung dan makanan bagi satwa. Makanan yang dihasilkan dari tumbuhan hijau hasil dari hubungan erat antara tumbuhan-satwa; mereka membentuk rantai makanan. Masing-masing rantai makanan terdiri dari pemakan tumbuhan (herbivore), hewan predator dan parasit makan pada phytopages dan ada juga binatang memakan bangkai hewan dan kotoran. Siklus rantai makanan tumbuhan – satwadilengkapi oleh pengurai (tumbuhan-hewan) menguraikan mineral sampah tumbuhan dan kotoran satwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar